Asosiasi Jepang Hadiri Job Fair SMKS PGRI 1 Mejayan

Kepala Sekolah SMKS PGRI 1 Mejayan,Sampun Hadam (berdiri) saat berikan pemaparan - Foto : Eti/berita-1.com


Madiun,berita-1.com- Sebagai bukti tindak lanjut dan implementasi praktik baik SMK Pusat Keunggulan Skema Padanan Industri, SMKS PGRI 1 Mejayan menggelar agenda kegiatan besar untuk mewadahi para lulusan SMK dapat bekerja, yaitu Seminar dan Job Fair Peluang Kerja SSW (Specific Skill Work) Ke Jepang yg dihadiri langsung oleh Direktur SMK Wardani Sugiyanto, Sabtu, /21/10/2023.

Dalam agenda kegiatan tersebut hadir 4 asosiasi jepang yaitu Asosiasi Bekesting, Asosiasi Sambungan Besi Tulangan Beton, Asosiasi Besi Tulangan Beton, dan Asosiasi Pompa Beton. Selain 4 industri Jepang, dalam agenda kegiatan tersebut hadir pula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun, Disnakertrans, PT.INKA Grup yang diwakili oleh PT.IMS dan PT.Rekaindo Global Jasa, PT. CCLE Inovasi Prima, PT.Komatsu Undercarriage Indonesia, IMABI (Industri Manufactur Alat Berat Indonesia), SMK Negeri dan Swasta di Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta SMP/MTs, Pondok Pesantren Se-Karesidenan Madiun.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMKS PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam, dalam materinya ia menyampaikan visi dari SMKS PGRI 1 Mejayan yaitu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dan ikut serta memulihkan ekonomi Nasional. 

Tentunya hal ini membuktikan bahwa SMKS PGRI 1 Mejayan siap bekerja ketika lulus sekolah. 

"Bahkan sebelum lulus pun, banyak siswa SMKS PGRI 1 Mejayan yang sudah bekerja. Sebanyak 7 alumni akan segera berangkat ke jepang dan selanjutnya sebanyak 40 anak dari siswa kelas 12 telah siap mengikuti recruitmen untuk melanjutkan pemberangkatan ke jepang." Terangnya dalam mengisi acara.

Lebih lanjut disampaikam, krsiapan ini didukung oleh sistem pembelajaran yang dijalankan di SMKS PGRI 1 Mejayan. Pembelajaran yang dilakukan pada kelas 10 basic skill dan karakter serta pelatihan bahasa jepang selama 3 hari dalam 1 minggu, pada kelas 11 dengan penguatan kompetensi skill dan pelatihan bahasa jepang dengan durasi waktu yang sama yakni 3 hari pembelajaran dalam minggu, 

Sementara itu, saat siswa memasuki kelas 12 pelatihan difokuskan dalam memperdalam bahasa dan budaya. model asesment pembelajaran yang terapkan oleh SMKS PGRI 1 Mejayan yaitu assesment bersama industri dengan model catur wulan dan tidak lagi menggunakan sistem semester. Hal ini dikarenakan dengan model caturwulan pihaknya bisa melakukan uji kompetensi lebih banyak, sehingga kesiapan kompetensi dan keterampilan peserta didik dapat selalu dikontrol dan ditingkatkan sesuai kebutuhan industri.

"Pada kela 12 kami memfokuskan para anak didik untuk mempelajari bahasa dan budaya, mengingat, dimana kedua hal tersebut merupakan kunci dan gembok yang harus siswa miliki ketika bekerja di Jepang dan kami dalam pembelajaran menggunakan sasment bersama industri,karena menurut kami itu adalah metode yang tepat untuk mendidik anak siap bekerja ketika lulus sekolah" terang Sampun Hadam secara gamblang. 

Selain program jepang, SMKS PGRI 1 Mejayan juga bekerja sama dengan PT.Komatsu Undercarriage Indonesia, PT.INKA grup dan pengembangan pabrik motor listrik yang dibawah naungan PT java madani perkasa. 

Dalam hal lain saat pidato, Wardani Sugiyanto selaku Direktur SMK sangat menghormati dan menyayangi SMK serta alumni. Pihaknya menyampaikan kepada peserta didik SMK untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan sehingga peserta didik dapat belajar dan meraih cita-cita. 

"SMKS PGRI 1 Mejayan ini merupakan harapan bagi orang tua dan siswa untuk merubah taraf ekonomi, tentunya patut kita banggakan hadirnya SMKS PGRI 1 Mejayan bisa membawa perubahan bagi masyarakat. Kita sepakat jika SMKS PGRI 1 Mejayan ini memang layak mencetak generasi unggul untuk bekerja di luar negeri maupun dalam negeri." Ungkapnya dalam materi. 




Penulis : Eti

Previous Post Next Post

View: